Selasa, 04 Januari 2011

SAP R/3

SAP R/3 merupakan sekumpulan modul-modul bisnis terintegrasi yang cukup
kompleks dan menjangkau seluruh proses bisnis yang spesifik. SAP R/3 berbasis
client-server, sistem ini menggunakan 3-tiered model yaitu menggunakan 3
tingkatan, client server layer, application server layer dan database server layer.
Hasil proses bisnis dan pemrosesan data dalam modul ini ditampilkan kepada
pemakai aplikasi dengan menggunakan BAPI (Business Aplication Programming
Interface). BAPI ini merupakan sekumpulan objek yang disediakan dalam bentuk
object-oriented view dalam sistem SAP R/3.
Untuk database server layer, SAP R/3 dapat dijalankan dengan
menggunakan beberapa sistem database diantaranya adalah Oracle, Adabas D,
Informix, DB2 (UNIX), Microsoft SQL Server 6.0., DB2/400, dan open source
database MaxDB.
SAP R/3 terstruktur dengan memakai bahasa generasi keempat (4GL)
yaitu ABAP (Advanced Business Application Program) atau biasa disebut
ABAP/4. BAPI juga diimplementasikan dengan menggunakan ABAP/4 ini.
ABAP/4 berinteraksi dengan sistem database dengan menggunakan pernyataanpernyataan
open SQL (Structured Query Language). Pernyataan-pernyataan ini
dapat dipakai untuk melakukan query, meng-update atau menghapus informasi di
dalam database. SAP R/3 juga menyediakan pengembangan peralatan yang sudah
lengkap, hal ini membuat pemakai dapat mengubah kode SAP yang ada untuk
memodifikasi fungsi yang ada, bahkan mengembangkan fungsi-fungsi baru.
Karakteristik SAP R/3 dan SAP R/2:
- SAP R/2 ditujukan untuk batch processing dan sangat baik untuk
perusahaan dengan volume transaksi yang besar
- SAP R/3 memiliki centralized mainframe dan true gui (graphical user
interface) yang berupa windows dan icon.
- Untuk menjalankan batch processing, operasi SAP R/2 harus offline.
- Dengan memakai SAP R/3, komputer dapat dioperasikan 24 jam sehari
dan 7 hari dalam seminggu
Contoh Hardware requirement untuk SAP R/3:
Komponen SAP R/3 release 4.6B SAP R/3 release 4.6C
Processor 2 x 800MHz Pentium III 2 x 800MHz Pentium III
Memory 1GB ECC 2GB ECC
Hard Disk Space 50-60GB (IDES) 50-60GB (IDES)
Implementasi SAP R/3 dengan mtodologi ASAP
Implementasi merupakan bagian tersulit dari SAP R/3. Ada dua hal yang
merupakan sumber dari kompleksitas perbedaan:
- Penyesuaian konfigurasi. Didalam SAP R/3 terdapat ribuan
database yang mungkin digunakan untuk mengontrol bagaimana
aplikasi berlaku.
- Ekstensi, Bolt-Ons. Didalam sebuah perusahaan pasti dibutuhkan
pengembangan interface program yang nantinya akan digunakan
untuk berkomunikasi dengan sistem informasi perusahaan yang
lain. Hal ini termasuk mengembangkan kode ABAP/4 dan
memilih integrasi sistem.
Karena sulitnya implementasi SAP R/3, perusahaan biasanya
menggunakan jasa konsultan atau implementator SAP.
Tidak semua perusahaan mengimplementasikan SAP. Beberapa hal dibawah ini
dapat dijadikan pertimbangan apakah perusahaan perlu mengimplementasikan
SAP:
- Kompleksitas bisnis termasuk derajat integrasi vertikal dan
tingkatan operasi internasional
- Besarnya bisnis dalam hal pendapatan.
- Lingkup kegunaan yang dibutuhkan
- Tingkat kerumitan dan hal-hal khusus yang dibutuhkan dalam
proses bisnis perusahaan di masa depan
- Ketersediaan dana untuk implementasi
Banyak perusahaan hanya mengimplementaiskan 20% dari modul SAP, tetapi ada
juga yang mengimplementasikan cukup banyak modul tergantung dari kebutuhan
perusahaan.
Ada beberapa metodologi dalam mengimplementasikan SAP. Metodologi
adalah pendekatan terstruktur untuk menyelesaikan kerangka kerja yang besar.
Salah satu kegunaan menggunakan metodologi adalah mengurangi resiko dari
pemakaian pendekatan tertentu dan membentuk kerangka kerja untuk seluruh tim
yang akan bekerja. Salah suatu metodologi implementasi SAP adalah ASAP
(Accelerated SAP) yang dapat dipakai untuk mempercepat waktu implementasi.
Pemakaian ASAP ini tidak ditujukan untuk semua perusahaan, namun hanya
perusahaan ‘vanilla’ dengan kriteria sebagai berikut:
- memiliki tingkat spesialisasi rendah
- memakai pelaporan manajemen keuangan tingkat dasar
- memiliki kemauan untuk mengadopsi SAP
- memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan pragmatic
secara cepat
ASAP memiliki 6 tahap, semua tahapan ini memiliki kesamaan dengan
metodologi lainnya. Inti dari kesamaan itu adalah 4 buah tahapan, yaitu: inisiasi
(initiate), berpikir (think), bekerja (work), dan pengawasan (watch).
6 tahap dari metodologi ASAP adalah sebagai berikut:
- Project preparation, persiapan proyek dalam tim
- Business blueprint, garis besar seperti apa bisnis yang akan
terjadi dan seperti apa sistem SAP yang akan dipakai
- Simulation, tahap mendesain dan konfigurasi sistem SAP R/3
- Validation, adalah tahap uji coba
- Final preparation dan go-live, adalah pemakaian interface dan
konversi yang telah dibuat serta penyalaan sistem
- Support, adalah perawatan, mengoperasikan sistem, dan
melakukan upgrade terhadap sistem SAP R/3
SAP dapat diimplementasikan secara penuh dengan metodologi ASAP didalam
perusahaan dalam waktu 6 sampai 9 bulan, dan untuk perusahaan yang lebih besar
dibutuhkan waktu 12 hingga 18 bulan bahkan lebih jika dilakukan implementasi
penuh. Pemakaian metode ASAP ini sangat menghemat waktu dan mempermudah
pemakai untuk memahami bagaimana sistem ini harus dijalankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar